Hidup dalam Kisah yang Lebih Besar
Di luar bayangan pemikiran lama kita, dunia yang sama sekali berbeza muncul. Dunia yang menggemari penerokaan kita, kita perlu bergabung dengan orang lain. Dunia yang menyambut dan menyokong usaha kita. Dunia tahu bagaimana berubah dan berkembang. ~ Margaret J. Wheatley & Myron Kellner-Rogers, Jalan Lebih Mudah
Kami menyukai kisah-kisah epik, kisah-kisah yang mengasyikkan. Kami bergema dan mengenal pasti watak-watak yang lebih besar daripada kehidupan, bukan hanya kerana kita terpesona dengan eksploitasi mereka, tetapi kerana kita tertarik pada sifat-sifat dasar yang mereka wakili. Dan itu membolehkan kita memanfaatkan sumber dalaman yang boleh kita temui di peti harta karun kita sendiri:
- Ketahanan (bagaimana saya menderita tetapi masih bertahan)
- Kemerdekaan (bagaimana saya mendengar panggilan dan melangkah keluar sendiri)
- Keberanian (bagaimana saya mengatasi halangan dan berkorban untuk sesuatu di luar diri saya)
- Kasih sayang (bagaimana saya merangkul perasaan dan keperluan orang lain)
- Iman (bagaimana saya memegang visi)
Nama-nama pahlawan budaya kita berfungsi sebagai mantera untuk apa yang kita hargai. Berhenti sebentar untuk merasakan apa yang timbul dalam setiap nama anda:
- Charlie Chaplin
- Martin Luther King, Jr.
- Anne Frank
- Muhammad Ali
- Ibu Teresa
- Mary Magdalene
- Nelson Mandela
- Jane Austen
- Louis Armstrong
- Dr Seuss
- Bruce Lee
- Florence Nightingale
Wira-wira kita yang terbukti melampaui batas dan hidup dengan sengaja, memberikan diri mereka untuk kebaikan yang lebih besar di bidang mereka, seperti yang kita lakukan. Tetapi apa yang berlaku apabila kita terjebak dalam daftar hamster dari senarai harian yang harus dilakukan, atau terjebak dengan masalah kita sendiri dan tidak dapat memperkecil dan melihat gambaran besarnya?
Kami tahu betul bagaimana menjadi orang yang lebih kecil, sibuk dengan rungutan kecil dan mengulangi corak emosi yang sama, sambil mengharapkan seseorang atau sesuatu menyelamatkan kita dari diri kita sendiri. Penyelidikan neuropsikologi menunjukkan bahawa otak kita disusun untuk menceritakan kisah lama yang sama tentang situasi kehidupan, mencetuskan mekanisme penanganan yang sama, tidak kira seberapa tidak berfungsi. Namun seperti yang ditunjukkan oleh Einstein, "Masalah tidak dapat diselesaikan dengan kesadaran yang sama yang menciptakannya."
Bagaimana kita bergerak dari sekadar menghadapi pemandangan hidup kita sekarang ke cakrawala melampaui diri? Setiap kehidupan mempunyai struktur mitos peribadinya sendiri. Di sebalik setiap kisah hidup terdapat sejarah, tragedi, komedi, dan mitologi kemanusiaan itu sendiri. Kami menyampaikan cerita yang lebih besar setiap kali urutan literal menggunakan tema yang lebih besar.
Inilah yang berlaku apabila anda menganggap kepengarangan, membuka mitos anda sendiri (Rumi), dan menyusun semula garis plot menjadi makna pola dasar yang lebih besar:
- Penyalahgunaan masa lalu menjadi agen pemangkin perjalanan wira (anda bertahan dari kesukaran dan berkembang maju).
- Penjelasan sebab dan akibat yang “tipis” dijalin semula menjadi kisah “lebih tebal” - dengan permadani pilihan dan pilihan baru (anda dapat mengetahui kreativiti anda).
- Bug klinikal regresi atau kambuh disusun semula sebagai ujian dan kesukaran yang tidak dapat dielakkan yang dihadapi dalam pencarian pola dasar (anda membuktikan nilai anda).
- Kesalahan adalah peluang belajar tanpa perlu menyalahkan diri sendiri atau orang lain kerana membuatnya (anda menggunakan kemurahan hati rohani).
- Naga yang melindungi portal kemungkinan baru boleh dibunuh atau dijinakkan (anda mengubah hidup anda).
Rasa diri kita yang lebih mendalam merangkumi simbol, sejarah suci, dan arketipe yang bermakna; segala sesuatu yang menjadikan kesedaran manusia kaya, bukannya miskin dan kosong. Oleh itu, kita dapat memprogram ulang sejarah lama dan jalan cerita ketika kita menceritakan semula kisahnya dengan kemungkinan kreatif, tema, dan bentuk penguasaan diri.
Bagaimana Cassius Clay menjadi Muhammad Ali? Bagaimana Robert Zimmerman menjadi Bob Dylan? Siddhartha Gautama menjadi Buddha? Therese Martin menjadi Saint Therese of Lisieux? Dengan hidup dalam kisah yang lebih besar.
Gambaran tentang siapa kita, apa sebenarnya kita, dan mengapa kita tidak diringkaskan oleh kronologi peristiwa yang tidak bertujuan. Acara-acara itu adalah topeng dramatik untuk idea, perspektif, tujuan, dan mitos purba yang menjadi asas bagi kisah perjalanan jiwa yang lebih besar.
Terserah kepada kita masing-masing untuk mendengarkan dengan mendalam dan memartabatkan rentetan peristiwa dengan arti khas, yang memperluas identiti kita. Untuk mencari jalan masuk ke kisah anda yang lebih besar:
- Kenali kekuatan dan sumber inspirasi pola dasar anda. Memohon sekutu inspirasi dan tokoh kepahlawanan.
- Terokai kehidupan batin anda dengan masa kontemplatif yang dikhaskan untuk aktiviti seperti jurnal, meditasi, latihan imaginasi aktif, dan seni kreatif yang lain.
- Jelaskan dan bertindak berdasarkan harapan kemanusiaan, cita-cita rohani, dan kepercayaan agama anda.
- Terokai hubungan yang bermakna dengan rakan, keluarga besar, kumpulan minat bersama, dan komuniti.
- Perhatikan apa sahaja yang menimbulkan rasa syukur, membangkitkan humor, memberikan perspektif dan membawa kepada kebijaksanaan.
Kisah besar anda tidak semestinya akan dipaparkan di layar lebar, atau membuat senarai Newsweek "100 Orang yang Membentuk Dunia Kita." Namun ia akan membentuk anda dan setiap kali anda menjadi 'semua orang' sebagai orang yang lebih besar, ia akan mengubah segalanya.
kropic1 / Shutterstock.com